Selamat Datang Di Perumahan Bumi Sawangan Indah












Selamat Datang di komunitas antar warga Perumahan Bumi Sawangan Indah, Pengasinan Sawangan Depok. Blog ini di buat bertujuan untuk mempermudah sharing dan komunikasi antar warga, khususnya di Perumahan Bumi Sawngan Indah. Sehingga walaupun warga BSI banyak kesibukan dengan pekerjaan sehari-hari, tetapi masih bisa menjalin silaturahmi lewat komunitas ini. Karena blog ini adalah untuk sharing dan komunikasi seluruh warga BSI, kami dari admin mengharapkan adanya perwakilan seluruh RW dan RT yang ada di BSI ini guna untuk berpartisipasi meberikan posting dan artikel-artikel yang bermanfaat dan berguna bagi semua warga BSI.

CATATAN

**Jika anda ingin ikut aktif menyampaikan atau menulis artikel di blog ini, jika belum mempunyai account email di goole, mohon untuk mebuat account /email di google dahulu, setelah itu anda bisa kirim email ke admin (Ngadiyo) : adm.pbsi@gmail.com atau dion.jakarta@gmail.com
**Jika anda ingin memberikan komentar pada artikel-artikel di blog ini, di anjurkan jika punya account/email google (gmail). Tetapi jika tidak punya account gmail, maka pada kolom "Beri komentar sebagai" pilih "Nama/URL" dan ketik nama anda, kemudian pada kotak url jangan di isi (di kosongkan saja).

Perumahan Yang Luas, namun sayang Jalanannya Rusak

Bagi warga Perumahan BSI, tentunya tidak asing lagi dengan istilah "Jalan Rusak ".
Perumahan BSI ini adalah merupakan perumahan yang potensi, karena perumahan ini arealnya sangat luas sekitar 30 hektar dan di huni lebih dari 2000 Kepala Keluarga. Penghuninya juga sangat variatif dan bermacam-macam skil dan keahliannya.
Sekitar 11 tahun jalan yang ada di BSI ini terlantar dan memprihatinkan. Kondisinya sangat parah, bukan hanya berlubang, sudah benar-benar dedel duel. Siapa yang bertanggung jawab ini semua? Jawabnya tanyakan saja pada rumput yang bergoyang.
Semua warga mengeluh, semua warga ngedumel karena perjalanan mereka setiap hari terasa sengsara, rasanya seperti dimasukan ke dalam drum kemudian di kocok abis. Jalan sepanjang 3,5 KM lebih tidak ada yang mau bertanggung jawab. Adanya saling lempar tanggung jawab.
SAMPAI KAPANKAH JALAN KITA DEDEL DUEL SEPERTI INI...?
KEPADA SIAPAKAH KITA HARUS MENGADU....?
Karena semua melempar tanggung jawabnya.
Mudah-mudahan Allah menggerakan hati mereka supaya peduli dengan jalan BSI ini...

Rabu, 25 Agustus 2010

Amankah BSI ????

Lho...Lho.... ndak terasa udah mau deket Lebaran...ritual.... Mudik.... akan berlangsung. Dan kebetulan sebagian besar warga BSI adalah pendatang.. yang kemungkinan besar.. "Sowan" kampung..yang harus di upayakan.. bermacet...- macet ria... tapi semua kan hilang jika udah ampek kampung..... Tentu aja.. rmah kosong dong.... nah..... berkaitan dengan itu Limbuk.... pesan ama rekan - rekan tolong koordinasi kepada Satpam setempat.. yach.. "titip" rumah.. gitu.... karena saat ini lagi marak...curi-mencuri.... yach.. namanya juga antisipasi....

Limbuk.... berharap semua berjalan lancar dan aman. Buat Bapak- Rt dan rw tolong di himbau... kepada warganya utuk ngecek listrik.. dan kompor...., buat pak Rt dan Rw mohon dikoordinasikan masalah keamanan. Apalagi jalan udah mulus.... jangan sampai mulus... juga aksi curi mencuri.. saat lebaran...

Disini dibutuhkan juga koordinasi kepada pihak terkait... begono....

salam
Limbuk
Selengkapnya...

Selasa, 24 Agustus 2010

Pengecoran jalan bermasalah ???

Weh... lha dalah......ada kabar yang ndak enak...baru aja mau seneng.. eh.. kok.. udah ada kabar ndak sedap. Kebetulan...ponakan Limbuk.. ikut.. ngecor.. jalan abdul Fatah.. e.... kira-kira jam 03 pagi... ada yang negur.. tanya.. tanya tentang pengecoran jalan Abdul Fatah...Ponakan Limbuk jawab enteng aja saya hanya kerja pak...eh.... yang tanya sewot.... karuan aja ponakan Limbuk muntap alias marah dan balik tanya.. ada apa sih.. pak...kok nyewot... " Ini ndak bener .... mana RWnya..." katanya. Ponakan Limbuk jawab aja "ada urusan apa bapak cari pak RW".. eh.. tambah... sewot sambil sibuk menghubungi teman-temannya....yang intinya pengecoran mau di " boikot" alias... mau di bikin reseh.....

Itulah seklumit crita dari ponakan Limbuk yang ikut kerja...dan semua itu sudah teratasi...saat itu. Nah.... Limbuk jadi... berpikir.... ada apa sih.. sebenarnya ??? kok dipermasalahkan ??? Apa emang belum.. jatah.. buat. BSI ?? atau gimana.. kalau belum...kenapa pihak Pemda njalankan pengecoran.... wah.. tambah... mumet..

Limbuk berharap pihak-pihak terkait dapat berkoordinasi dengan baik...untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan. jangan sampai.. timbul masalah di belakang hari.....


Tancap.. lagi.... nguber setoran.. buat lebaran....

Salam
Limbuk
Selengkapnya...

Senin, 23 Agustus 2010

Akhirnya.. di...cor....

Weh... weh....setelah... mumet... adu arument....nembus.. birokrasi....eh.... ternyata di perbaiki juga jalannya... walau sempat di terpa isu pekerja kabur.. nyata... kabur.. bener..(belum dapet uang makan kali ye...) yang penting jalan tadi malam sudah mulai di cor...

Tapi aneh banyak.. kecoak.. yang mulai bermunculan...tikus.. juga.... banyak... keluar... yang intinya adalah.. pengen "Numpang" wkwkwkwkkwkwwk...

Itu menurut Limbuk... lho... tau yang lain.....Dengan adannya perbaikkan jalan Abdul Fatah semoga membawa dampak positif terhadap perekonomian warga. Tapi jangan lupa lebih mudah mencapai / membangun dari pada mempertahankan / memelihara...Nah.. Limbuk.. hanya sekedar mengingatkan untuk mencari dana untuk "memelihara" jangan sampai apa yang telah di dapat dengan susah payah hancur...tanpa adanya pemeliharaan yang baik...

Nah.... kalau... Jl . Abdul Fatah.. udah... Rapi...Jl. Rt 02 Udah Mulus.... Jl.. Rt 05 Udah diaspal.. ginama dengan Rt 01..... Kok.. masih.. berlubang.. atau emang sengaja biar berlubang atau emang suka nyari lobang... yach... wkwkwkwkwk semoga Tidak... biasanya khan pakai strategi.... tapi jangan kelamaaan mikir.. bertindak... dan harus berani mengambil resiko.... Karena apa Limbuk... lihat. kediaman pak RW ada di Rt 01... masa sich..... yang lain mulus tapi tempat pak RW masih berlobang... malu dong.... Limbuk.. hanya... memberikan wacana... kalau lingkungan sekitar penguasa kurang maka niscaya lingkungan lain baik.. tapi ini nyata.... yang alin baik.. lingkungan penguasa ... masih....@#@#@#@

Nah...Buat pak Rt 01 dan pengurus.. gimana nich.. Limbuk.. amati.. ayem... ayemm aja... Mungkin nanti... kali ye......kali aja.. ada dana glontoran.... wkwkwkwk dari mbakyu Cangik, Limbuk mendapat berita semalem.... katanya ada ibu dewan.... weh.. kok... ndak biasanya malem... malem.. keluar.. bu.. dewan.. lagi kontrol... atau ... semoga aja kontrol.. bener... lha.. kata mbakyu Cangik.... pak RW juga ada ya... wah.. pas dong.... biasa lobi... lobi..... masih kata mbakyu Cangik jalan akan mulus seluruhnya pada th 2011 .. itu kalau masih menjabat.. dan dan amasih. ada..... semoga...

Limbuk beserta seluruh kru.... wayang dengan ini mengucapkan terimakasih dan selamat kepada seluruh pihak yang telah membantu terwujudnya perbaikkan jalan Abdul Fatah....semoga amal bakti semua pihak mendapat balasan dai Allah. Amin

Dalam kesempatan ini Limbuk Mohon maaf mungkin ada tulisan Limbuk yang kurang berkenan...ini semua sebagai simbol.. rasa cita limbuk kepada lingkungan walau hanya dengan tulisan.

Salam
Limbuk
Selengkapnya...

Rabu, 18 Agustus 2010

RT 05 RW 11, Jl. Anggrek Raya I di Hotmix

Alhamdulillah Admin bersyukur, karena ada pembangunan jalan lagi di RT 05 RW 11, tepatnya di Jl. Anggrek Raya I. Menurut rencana awal, pembangunan di planningkan pada bulan Desember/Januari yang akan datang. Tetapi alhamdulillah belum sampai batas waktu yang di tentukan program tersebut sudah bisa di realisasikan. Itu semua berkan dukungan dari seluruh warga yang ada, khususnya warga RT 05 RW 11.

Rencananya pembangunannya, hari Kamis, 19-20 Agustus merapikan dan meratakan jalan dengan batu split (Penetrasi, baru hari Sabtu/Minggu 21/22 Agustus hotmix di gelar. Mudah-mudahan pas menggelar Hotmix nanti, cuaca tidak hujan, jadi hotmix bisa merekat dengan sempurna.
Mudah-mudahan nanti dari Pak RT 01 RW 11 bisa diskusi dengan warganya sehingga pembangunan bisa nyambung dengan jalan utama/JL. Abdul Fatah. Jadi bisa kelihatan lebih bagus.
Betulkan Pak Ketua RT 01...?
Monggo yang lain pada nyusul biar kelihatan bagus
Salam
Admin
Selengkapnya...

Rabu, 11 Agustus 2010

Kerja Keras,Cacian,Cibiran, dan bukti..nyata

Grubak-grubuk.... gedhek-gedhebuk...Gusrak-Gusruk....semua mulai landai... tapi tinggal.. nunggu apakah" Pujian.. "wah.. hebat... ya... ternyata "bisa " jalan bagus....Disambut.. "Iya...lah..." makanya jangan cuma ngomong doang..."Iya..hebat" disambung dengan "dibanding dengan pendahulunya.....tapi dari penduhulu... ndak... terima dong.. tentunya.. "Dulu...." bla....bla....." Sekarang khan... tinggal bla.. bla....

Itulah yang Limbuk...dengar.....Pujian akan selalu dateng apabila "ada" tanda keberhasilan...Tapi.... jangan harap ada penghargaan."ITU BIASA" khan sudah menjadi "KEWAJIBAN...."....Lihat.... dan dengar..kan di balik keberhasilan.. pasti ada suara sumbang.. yang ini.. yang. itu....(ini bukan prasangka) Tapi Limbuk dengar...dan lihat...juga ada saksinya...

Yach.. sudahlah.... semua itu realita yang dihadapi...dan selamat kedatangan teman yagn tidak di duga...untuk nembeng"BANGGA" dan "PEDULI"
wkwkwk Limbuk.... hanya berharap semua jangan merasa 'PALING BERJASA" karena semua ikut andil dengan perannya sendiri-sendiri disadari atau tidak...tanpa itu semua niscaya semua bisa terwujud.

Yang perlu diingat adalah "PERAWATAN" bukan "PENCAPAIAN" tapi "KELANJUTAN"

salam
Limbuk
Selengkapnya...

“JALANI SAJA...”

Hakekat hidup adalah menjalani, mungkin sebagian orang sering berkata dengan landai, Sudahlah hidup ini “JALANI SAJA...”. Mungkin sebagian kita bertanya, mengapa tidak berusaha sekuat tenaga ?, dua-duanya benar, hanya, di letakkan di mana ungkapan tersebut. Manusia merupakan makluk paling sempurna di muka bumi, kesempurnaanya di letakkan dalam Akal dan Fikiran.

Sedangkan akal dan fikiran hidup karena adanya Zat Mulia dari Allah yang sering disebut dengan Zat Ilahi atau Ruhul Qudus yang ada dalam diri manusia, sehingga manusia dikatakan Wali di muka bumi. Wakil Allah untuk memelihara dan memanfaatkan bumi dan isinya. Catatan... Manusia dalam memelihara dan memanfaatkan bumi dan isinya harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebagaimana firman Tuhan dalam kitab-kitab-Nya.

Bila sebagian manusia berujar ” Hidup ini jalani saja... atau hidup ini tinggal menjalani...”. mungkin mereka mendasari, dengan keyakinan yang sangat tinggi bahwa apa yang terjadi kepada diri kita dan semua manusia, itu merupakan “ Kejadian yang terbaik ”, dan sesuai ketentuan yang telah ditentukan oleh Tuhan. Tentunya hal itu sesuai dengan amal perbuatan masing-masing manusia. Sehingga dalam firman-Nya “ sekecil apapun perbuatan manusia, walaupun sebiji zarah, maka akan dibalas “, yang artinya juga bisa dimaknai “ Baik dengan baiknya, buruk dengan buruknya”.

Penyederhanaan ungkapan “ HIDUP INI JALANI SAJA”, sesungguhnya mengadung makna yang sangat dalam, di mana ungkapan tersebut terdapat perilaku sederhana, jujur, iklas dan legowo. Tentunya dalam ungkapan tersebut mempunyai implikasi “ Mencoba menikmati detik-demi detik seiring perjalanan waktu “. Nah dalam kesadaran yang demikian tinggi itulah sesungguhnya manusia mampu berfikir dengan tenang, arif, lembut dan teliti. Akhirnya manusia bisa menikmati hidup dan mengurai persoalan demi persoalan, sehingga mampu mendapatkan hakekat peristiwa yang dialami yang akhirnya mendapat manfaat dan berkah dalam setiap langkah, inikah wujud ibadah sesungguhnya..?. lantas apa yang dimaksud dengan persoalan hidup...?. sesungguhnya tergantung dari mana sisi pandang serta bagai mana mensikapinya. Mungkin demikian..?.

Yang diangankan dan yang dicita-citakan manusia adalah bahagia, selamat di dunia dan di akhirat. Dan yang ditakuti adalah persoalan. Padahal keduanya merupakan untaian setali tiga uang. Satu keping uang yang bernilai sama, hanya berbeda gambaran. Apakah akan mempersoalkan gambarnya..? atau mencoba memanfaatkannya sesuai nilainya, untuk mencapai tujuan...?, mari kita renungkan bersama.
Selengkapnya...

Senin, 09 Agustus 2010

Makna-Makna dan Hikmah-Hikmah Bulan Ramadhan

Makna-Makna dan Hikmah-Hikmah Bulan Ramadhan
Posted on September 14, 2007 by azwarti

Bulan Ramadhan selain bulan yang penuh berkah sebenarnya mempunyai beberapa nama julukan. Nama-nama itu merefleksikan makna keberkahan Ramadhan yang dapat diraih bagi yang menjalaninya dengan benar. Tulisan ini sebenarnya ulasan dari suatu artikel yang saya baca setahun yang lalu di beberapa situs Internet yang menjelaskan nama-nama lain bulan Ramadhan. Tapi, meskipun informasinya sudah beredar lama di masyarakat, tidak ada salahnya juga kan kalau kita mengingat kembali makna dan hikmah nama-nama bulan Ramadhan yang dikenal Umat Islam.

Bagi Umat Islam, pengidentifikasian nama-nama bulan Ramadhan dengan berbagai sinonimnya sebenarnya mengandung maksud. Nama-nama itu diungkapkan dengan singkat dan tepat sebagai “pengingat cepat atau penggugah” dan “keywords” tentang apa yang sebaiknya dilakukan di bulan tersebut. Selain itu, nama-nama bulan Ramadhan juga menyatakan berkah dan maghfirah yang dapat diraih pada kondisi dan suasana paling baik selama satu tahun ke belakang dan ke depan (Ramadhan tahun depan seandainya masih bisa diberi umur).

Demikian banyaknya keutamaan dan peluang untuk berubah di hadapan Allah SWT di bulan Ramadhan ini hingga bulan Ramadhan sering dikiaskan dengan perumpamaan Tamu Agung yang istimewa. Perumpamaan dan keistimewaan itu tidak saja menunjukkan kesakralannya dibandingkan dengan bulan lain. Namun, mengandung suatu pengertian yang lebih nyata pada aspek penting adanya peluang bagi pendidikan manusia secara lahir dan batin untuk meningkatkan kualitas ruhani maupun jasmaninya seoanjang hidupnya.

Karena itu, Bulan Ramadhan dapat disebut sebagai Syahrut Tarbiyah atau Bulan Pendidikan. Penekanan pada kata Pendidikan ini menjadi penting karena pada bulan ini kita dididik langsung oleh Allah SWT. Pendidikan itu meliputi aktivitas yang sebenarnya bersifat umum seperti makan pada waktunya sehingga kesehatan kita terjaga. Atau kita diajarkan oleh supaya bisa mengatur waktu dalam kehidupan kita. Kapan waktu makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan kapan waktu ibadah. Jadi, pendidikan itu berhubungan langsung dengan penataan kembali kehidupan kita di segala bidang.

Menata kehidupan sesungguhnya bagian dari proses mawas diri atau introspeksi. Jadi, bulan Ramadhan sesungguhnya bulan terbaik sebagai masa mawas diri yang intensif. Proses mawas diri melibatkan evaluasi diri ke wilayah kedalaman jiwa untuk dinyatakan kembali dalam keseharian sebagai akhlak dan perilaku mulai yang membumi. Tentunya evaluasi ini didasarkan atas pengalaman hidup sebelumnya yaitu pengalaman atas semua peristiwa dan perilaku sebelas bulan sebelumnya sebagai ladang maghfirah yang sudah disemai dan ditanami pohon benih-benih perbuatan. Selain itu, evaluasi juga mencakup taksiran untuk kehidupan di masa depan, baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Pada masa Rasulullah peperangan fisik banyak terjadi pada bulan Ramadhan dan itu semua dimenangkan kaum muslimin. Peperangan fisik di masa Rasulullah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditolak karena situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu. Namun, seperti diungkapkan dalam hadis Nabi seusai Perang Badar, yang paling berat adalah peperangan kita untuk berjihad melawan hawa nafsu sendiri. Karena itu bulan Ramadhan sering disebut sebagai Syahrul Jihad dengan fokus pada pengendalian hawa nafsu diri sendiri (yaitu Wa Nafsi, simak QS 91:7).

Jihad melawan nafsu adalah ungkapan untuk menyucikan dan memurnikan nafsu kita untuk kembali semurni-murninya, yaitu dalam keadaan fitri. Ungkapan ini sebenarnya berasal dari firman Allah dalam QS 91:7-10 dan beberapa ayat lainnya yang berbunyi senada yaitu menyucikan jiwa. Menyucikan Jiwa adalah syarat yang mengiringi proses awal penerimaan wahyu yaitu IQRA (simak QS 96:1-5). Hal ini tentunya erat kaitannya dengan buah dari pendidikan jiwa secara intuitif maupun intelektual murni (atau intelek awal), dengan rasionalitas dan penyingkapan tabir-tabir gelap jiwa kita yang sejatinya “Ummi” dan “Fakir” di hadapan Allah, Rabbul ‘Aalamin (Pencipta, Pemelihara dan Pendidik semua makhlukNya).

Dari kedua pengertian nama bulan Ramadhan sebagai Bulan Pendidikan dan Bulan Jihad Melawan hawa nafsu tersebut, maka terungkaplah kemudian nama bulan Ramadhan sebagai Syahrul Qur’an. Al-Qur’an pertama sekali diturunkan di bulan Ramadhan dan pada bulan ini sebaiknya kita banyak membaca dan mengkaji kandungan Al-Qur’an sehingga kita faham dan mengerti perintah Allah yang terkandung di dalamnya. Karenanya, penamaan Syahrul Tarbiyah dan Syahrul Jihad sebenarnya berhubungan dengan suatu prakondisi sebelum Nabi Muhammad SAW menerima al-Qur’an sebagai Wahyu yang diwahyukan. Dalam konteks ini maka bulan Ramadhan sebagai Syahrul Qur’an sebenarnya merupakan peluang bagi semua Umat Islam yang bersyahadat dengan Nama Muhammad untuk mengkaji dan menggali nilai-nilai spiritual al-Qur’an untuk dinyatakan menjadi akhlak mulia alias akhlak Muhammad alias akhlak Qur’ani.

Pendek kata, Bulan Ramadhan sebenarnya merupakan napak tilas bagi semua Umat Islam untuk memakrifati perjanjiannya dengan Allah SWT (syahadatnya) sebagai manusia yang dilahirkan dan berkembang untuk menjalani hidup dengan kesadaran kudus. Napak tilas ini dilakukan lebih intim di Bulan Ramadhan dimana Umat Islam diharapkan dapat mengalami keadaan jasmani dan ruhani yang mirip dengan yang dialami Nabi Muhammad SAW ketika Al Qur’an turun ke Bumi. Inilah rahasianya kenapa di bulan ini ada yang disebut penyendirian total dengan I’tikaf di masjid pada 10 terakhir bulan Ramadhan dan ada malam Lailatul Qadar atau malam 1000 bulan. Karena itu, menurut saya, Ramadhan dapat disebut juga sebagai bulan napak tilas Nuzulul Qur’an dan Pemurnian Pengetahuan Tauhid dengan Aslim dan Islam yang lurus seperti halnya moyang Nabi Muhammad SAW dulu yaitu Ibrahim a.s yang memenggal kepala berhala yang dipuja kaumnya. Dari sini makna jihad melawan hawa nafsu pun dapat diungkapkan kembali sebagai jihad untuk memenggal kepala berhala-berhala hawa nafsu yang masih bercokol di dalam hati Umat Islam.

Selain prosesi yang bersifat keruhanian dengan pendidikan dan penerapan praktisnya, di bulan Ramadhan kita merasakan sekali suasana ukhuwah diantara kaum muslimin terjalin sangat erat dengan selalu berinteraksi di Masjid/Mushollah untuk melakkukan sholat berjama’ah. Dan diantara tetangga juga saling mengantarkan perbukaan sehingga antara kaum muslimin terasa sekali kebersamaan dan kesatuan kita. Syahrrul Ukhuwah adalah dimensi praktek yang dinyatakan bersamaan dengan pendidikan jasmani dan ruhani di bulan Ramadhan.

Seiring dengan semua itu, maka semakin jelaslah bahwa Bulan Ramadhan disebut juga sebagai Bulan Ibadah karena pada bulan ini kita banyak sekali melakukan ibadah-ibadah sunnah disamping ibadah wajib seperti sholat sunnat dhuha, rawatib dan tarawih ataupun qiyamullai serta tadarusan al-Ar’an. Bahkan dalam pengertian yang lebih luas, dimana semua makhluk diciptakan Allah sebagai hambaNya, maka semua aktivitas jasmani dan ruhani kita di Bulan Ramadhan dilatih untuk selalu menyatakan kebiasaan-kebiasaan luhur bahwa semua aktivitas kehidupan kita sejatinya adalah ibadah kepadaNya. Inilah dimensi makrifat Ramadhan ketika Umat Islam memasuki ketakwaan sesungguhnya sebagai tujuan dari diwajibkannya puasa (QS 2:183).

Untuk menjadi manusia takwa, peningkatan kualitas kemanusiaan terjadi di wilayah lahir maupun batin. Artinya dengan pemaknaan, pemahaman, ilmu dan tindakan yang seimbang dengan Kehendak Allah. Dengan hati, akal, dan perbuatan seluruh bagian tubuh manusia. Puasa Umat Islam di Bulan Ramadhan, akhirnya memang bukan sekedar menahan lapar dan haus secara harfiah. Namun, meliputi seluruh kenyataan diri kita sebagai makhluk yang berjasad, berjiwa, dan diberi amanat Ilahi untuk mengungkapkan jati diri kekhalifahanNya (kemampuannya untuk menerima amanat Pengetahuan Tauhid).

Karenanya, tolok ukur keberhasilan seseorang menjalankan puasa Ramadhan sebagai manusia yang takwa justru akan terlihat bukan hanya saat puasa dilaksanakan semata. Hasil puasa Ramadhan yang optimal dengan kiasan 1000 bulan, justru harus lebih banyak mempengaruhi perilaku manusia di waktu sesudah puasa, yaitu 11 bulan ke depan sampai kematian tiba. Penekanan dengan sisipan “harus” ini untuk mengingatkan kita supaya jangan menjadi bodoh dan lalai kembali seolah-olah Umat Islam hanya menjadi umat yang baik di bulan Ramadhan dan menjelang Iedul Fitri saja. Suasana Ramadhan harus dapat disebarkan kedalam rentang waktu 11 bulan kedepan setelah Ramadhan dan Iedul Fitri. Itulah sebenarnya Ladang Maghfirah yang harus mulai kembali diolah terus menerus untuk ditanami dengan amaliah kehidupan untuk menghasilkan buah-buah kehidupan yang paripurna.

Ladang Maghfirah adalah modal sekaligus peluang bagi manusia untuk kembali sadar dan berjalan di jalan Shirathaal Mustaqiim dan sampai dengan selamat di hadirat Allah SWT. Peluang ini berlaku bagi semua umat Islam yang dewasa dan bertanggung jawab, yang jiwanya selama menjalani kehidupan telah terkontaminasi oleh berbagai perbuatan yang tidak patut dalam ukuran norma Iman dan Islam. Tidak ada batasan ketika peluang itu dinyatakan saat Ramadhan yaitu bagi semua perbuatan yang dilakukan dengan sengaja ataupun tidak. Karena itu, di bulan Ramadhan yang diwajibkan untuk berpuasa dengan tujuan menjadi takwa, maka jiwa Umat Islam sesungguhnya “dapat” diperhalus kembali ke posisi fitri untuk melangkah kembali ke masa depan dan menjalani kehidupan dengan cerapan makna yang semakin meningkatkan kualitas kemanusiaannya (yaitu sebagai manusia takwa).

Ramadhan, kembali dan selalu akan kembali selama kita masih hidup. Dan selama kita hidup pula, Allah SWT selalu menyediakan waktu ampunan bagi semua manusia, khususnya Umat Islam, untuk berdekat-dekatan dengan keintiman khusus yang disebut Bulan Ramadhan. Jadi, luruskanlah niat untuk beribadah Ramadhan dengan totalitas kehambaan di hadapanNya, tertunduk dan berserah diri padaNya dengan jujur guna meraih ketakwaan sesungguhnya. Marhaban Ya Ramadhan, dalam kesempatan ini, Limbuk sekaligus mohon maaf lahir dan batin kalau ada salah tulis atau salah kata.
Selengkapnya...

Minggu, 08 Agustus 2010

Jalan Abdul Fatah Mulai Di Bangun dan akan ada Penutupan Jalan

Alhamdulillah berkat kerja keras dan dukungan seluruh warga, khususnya warga RW 10 dan RW 11, jalan Abdul Fatah sudah mulai di rapi-rapikan per hari Senin, 9 Agustus 2010 oleh pihak terkait. Rencana pembangunan Jl. Abdul Fatah sudah mulai. Pada Hari Minggu, 9 Agustus sudah di laksanakan kerja bakti untuk membuat BEDENG dan menurut rencana hari senin, 9 Agustus 2010 mulai di ratakan. Jalan yang berlobang mulai di uruk dan setelah itu akan di teruskan dengan pemasangan Begesting di bibir jalan.

Mudah-mudahan pelaksanaannya lancar dan tidak ada kendala. Untuk itu disini diberitahukan kepada Warga khususnya bagi warga yang tertutup jalanya seperti warga RW 11, dari pengurus minta maaf, jika perjalanan beberapa minggu ini akan terganggu.

Rencana Kerja dan Penutupan Jalan :
Hari Senin, 9 - 10 Agustus, mulai meratakan Jalan sekitar 1-2 hari sekalian pasang begesting.
Hari Rabu-Kamis 11-12 Agustus 2010 Pengecoran
Jalan di tutup sekitar 20 hari
Jadi sebelum Idul Fitri jalan sudah bisa di manfaatkan lagi

Dibawah ini akan admin jelaskan mengenai jalan yang bisa di lalui,
Petunjuak Bagi warga RW 11 yang akan keluar, bisa melalui rute:
Jl. Anggrek 1 (belakang warung Ucok) lurus ke arah Panggulan
Setelah tembus ke jl. Panggulan kemudian belok kanan mengarah jl. Abdul Fatah, dan pas Depot Air Isi Ulang bisa belok ke kiri, yang nantinya akan tembus di belakang Masjid Akmaliyah.

Alternatif lain,
Warga juga bisa melalui jalan yang mengarah ke Blok G (RW 12) kemudian tembus ke Kampung Panggulan.

Demikian informasi ini semopga bisa menjadi petunjuk bagi warga RW 11.
Kalau untuk warga RW 10 inya Allah tidak ada kesulitan keluar dari BSI, kecuali yang mempunyai rumah di pinggir jalan Abdul Fatah persis, jadi kalau punya kendaraan harus di ungsikan dahulu sebelum pemasangan begesting.
Salam Admin
Selengkapnya...

Jum'at 6 Agustus Rapat Gabungan antar RW

Berkaitan dengan rencana pembangunan Jl. Abdul Fatah, pada hari jum'at, 6 Agustus 2010 semua pengurus RW dan RT di jadwalkan ada pertemuan untuk mebahas pembangunan jalan di BSI khususnya Jl. Abdul Fatah pada pereode tahab ke-2 ini.
Rapat di hadiri oleh Ketua RT dan perwakilanya serta seluruh Ketua RW, kecuali RW 9 yang tidak ada penjelasannya.

Rapat dimulai pukul 22.00, karena menunggu peserta pulang gawe. Rapat tersebut di awali tentang penyampaian klarifikasi mengenai isu SMS yang beredar di masyarakat tentang pengalihan pembangunan jalan yang semula di canangkan di Jl. Abdul Fatah di isukan BATAL dan di alihkan ke RW di luar BSI itu sms yang beredar. Namun demikian hal tersebut sudah clear dan tidak ada masalah lagi.
Yang kedua adalah menyepakati tentang bagaimana menyikapi pelaksanaan pembangunan Jl. Abdul Fatah ini jika benar terlaksana. Dan memutuskan setiap RT di kenakan dana sumbangan sebesar Rp. 300 ribu rupiah yang secara tehnis dana tersebut di harapkan tidak melibatkan warga, jadi cukup dari Kas RT sj (kalau punya kas hehehehe). Adapun dana tersebut adalah untuk persiapan pelaksanaan pembangunan jalan Abdul Fatah diantaranya operasional pembuatan bedeng dan lain-lain. Alhamdulillah seluruh RT menyepakati hal tersebut.
Rapat di tutup pada pukul 02 dan alhamdulilah Admin sendiri pulang pada pukul 03 karena masih ada pembicaraan-pembicaraan di luar rapat.
Salam
Admin
Selengkapnya...

Kamis, 05 Agustus 2010

Harapan

Limbuk lagi kluyar-kluyur... eh.... ternyata limbuk dapet kabar....yach.. walau hanya sebuah cerita.. tapi mungkin bisa berguna buat blong BSI ini.

Dari hasil kluyuran... limbuk ada kabar yang.. mungkin bukan angin surga tapi limbuk berharap jadi kenyataan. lha.. sampai.. ke ibu dewan segala kok....biasa tentang jalan Abdul Fatah.. yang menurut cerita akan di bangun..eh.. salah di perbaiki pada bulan ini yang menurut analisa akan menghabiskan dana sekitar 200 Jt... weh... weh.. buanyak.. ya... tapi mosok sich...bulan ini...???

Limbuk jadi penasaran.. makanya limbuk... nglayap lagi buat memastikan bahwa sumber limbuk itu bener... atau salah....Tapi.. jika dilihat dari roman-roman pak RW 11 dan pengurus."Bisa" jadi bener habis... pak RW 11 kelihatan lebih sibuk...apa ini pengaruh dari pembangunan jalan di Rt 02 kali ya....Limbuk berharap dan menganalisa jalan Abdul fatah akan segera Mulus dalam waktu dekat. Tapi jika boleh nich... Limbuk kasih masukkan jangan hanya bisa mbangun tapi yang terpenting adalah.. perawatan.Nah... Andai saja setiap warga yang punya motor dan mobil mau nyisihin dana Rp.5000, buat 1 motor dan Rp.10.000.buat 1 mobil khan lumayan sebagai buktinya kasilah stiker.. dan itu bisa diperpanjang pertahun khan lumayan... uanga masukin dech ke bank walau bunganya sedikit tapi khan bisa buat. beli semen jika dan jalan yang bolong.... nah jika ada kendaraan non warga misal tamu yach.. kesadaran dari yang punya tamu... tapi buat mobil pengangkut material retibusinya minta yang lagi mbangun.bagi yang truk pengangkut air..isi ulang minta ama yang punya depot... lumayan.. to...Emang agak ribet tapi ketimbang tiap ada lobang di minta sumbangan khan bisa lebih ribet....

Limbuk berharap semua bisa terealisai dengan baik dan berimbang sekali lagi buat pak Rw dan jajarannya Limbuk mengucapkan terimakasih atas perjuangannya demi linkungan semoga apa yang bapa-bapak perbuat pada saat ini dapat menjadi contoh.. buat generasi mendatang.

Dengan ini pula Limbuk berserta rombongan wayang MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN " karena menjelang bulan suci ramadhan (puasa) mungkin apa yang Limbu tulis ada yang tersungging baik sengaja maupun tidak. Yang jelas apa yang Limbuk tulis semata-mata hanya ingin melihat lingkungan maju, aman, rukun, dan damai.

Salam
Limbuk
Selengkapnya...

Minggu, 01 Agustus 2010

Hati-hati Jalan BSI bisa menyebab kebakaran

Jalan di BSI ternyata bisa menyebabkan kebakaran.Hal ini di sebabkan oleh adanya deru mesin molen dan mesin stum untuk buat jalan. Belum lagi teriakkan para pekerja yang bikin api tambah besar. Oleh karena itu Limbuk berharap harus bijak sana dalam menyikapi pembangunan Jalan diBSI.Bingung ya.... wkwkwkwk kebakaran ini sudah mulai terasa saat RT 02/11 memulai pengecoran jalan di lingkungan. Kebakaran sudah mulai terjadi di sekitar Rw 11 dan melanda 4 rt di bawahnya.Bagus sih.. tapi jangan sampai begitu... dong slow.. man...

Tapi dalam pengecoran yang dilaksanakan oleh Rt 02 ada yang aneh....ada sesuatu yang tidak terlihat tapi nyata.. yaitu tidak adanya partisipasi dari rt yang lain kalau toh pun ada hanya say helo.. kemana ya.....warga rw 11 atau emang masih pada ngumbar EGO masing-masing? weh... weh... ane binggung kalau gitu kok mau yang demo lah...yang ini lah... Limbuk takut ini akan menjadikan pelajaran yang kurang baik buat anak-anak kita...(weh.... caem kah.. wkwkwk)

Emang sich... jalan yang bagus.... mulus... bisa bikin.. para pengurus.. Rt dan RW yang lain ..harus.... harus... beli tutup telinga... atau beli es batu... biar... pertanyaan warga.. kapan jalan kita bagus....hayo..lah... cepetan @#@#@# bikin telingan dan kepala puanas... tapi ada juga yang SANTAI...wkwkwkwk..

Limbuk mengucapkan kepada pengurus.. dan warga rt 02/11 selamat atas pembangunan jalannya...dan kekompakan...nah.. Gimana Dengan Tetangga dekatnya.. RT 01 dimana bapak Rw berdomisili weh...kapan mau mulai.. th ini atau tahun depan???? sudah siap....??? Limbuk berharap sudah.. lah.... Pak RW..... gimana ?????
Dengar kabar burung Rt 05 siap-siap bulan Desember katanya..lho.. hayo.... tiup.... biar berkobar apinya api semangattapi kalau anget-anget itu... yach.

Udah Capek..

Salam
Limbuk
Selengkapnya...