Iuran... berdasarkan surat edaran RW yang berdasarkan juga hasil musyawarah tgl 10 Oktober 2010.baru-baru ini sudah di terima warga namun yang jadi pertanyaan BUKAN nilai nominalnya tapi informasi mendadak dan tidak ada sosialisasi kepada warga.Limbuk tidak menuduh atau menyalahkan salah satu pihak. Namun seyogyanya dan sebaiknya hal tersebut dapat disampaikan terlebih dulu kepada warga melalui Rt masing-masing.
disini Limbuk merasa ada kesan "Pemaksaan" yach.. paling di kontari "cuma Rp. 5000,- " perbulan kok repot" Sekali lagi BUKAN Nominalnya namun sosialisanya yang ndak nyampek.Dan MEMAKSA WARGA WAJIB BAYAR.
Disini Limbuk ingin mempertanyakankapan rembuk tingkat RW nya? sedangkan tgl 10 setelah lebaran paling tidak sekitar bulan September sedangkan September adalah bulan Puasa. Jadi mohon penjelasan jangan sampai ada kesan " PEMAKSAAAN" .HAl ini Limbuk hanya mengingatkan. Dalam surat edaran disebut kalau tidak salah baca dana akan di tari oleh Ibu-Ibu PKK sedangkan alokasi dana untuk pembangunan "Umum" atau perbaikan jalan.Limbuk jadi bertanya lagi sejak kapan Ibu-ibu terlibat dalam masalah pembangunan Umum? apakah Pengurus Rt dan RW sudah di ganti dengan Ibu-ibu?
Limbuk bukan mempersalahkan Jender namun,Ini sudah salah kaprah...Karena Kalau ibu-ibu di beritanggung jawab penarikan kenapa tidak sekalian pembangunannya?...
Jika memang ada program Rw yang berkaitan dengan hajat masyarakat khususnya masalah keuangan sebaiknya di informasikan jauh-jauh hari kepada tiap-tiap RT sebelum ada rembuk tingkat RW hal ini perlu dilakukan agar tidak salah persepsi.Kerena hal ini terjadi kembali setelah adanya penarikan dana dengan mengatas namakan FKW.
Dengan dalil " SUDAH KESEPAKATAN TINGKAT RW" maka semua " WAJIB " Ikut. Tapi pernahkan suara warga didengar? dan adakah analisa dampak yang akan timbul dengan adanya hal ini? Siapa yang bertanggung jawab atas pengalokasian dana pelaporan keuangan ? . Paling jawabanya semua sudah di atur dan RW yang tanggung jawab. Weh.... weh.. enak kali ya... melempar kesepakatan tanpa peduli akan warganya?
Apa lagi ada diskon 10% emang dagangan ada diskon? ini kesepakatan yang menjunjung tinggi rasa kebersamaan .wkwkwkwkw Bapak-bapak pengurus.. TOLONG...TOLONG.... BIJAKSANA... JANGAN PIJAK SANA PIJAK SINI.. PAK....
Salam
Limbuk
5 komentar:
Mas Limbuk yah baik,
Terima kasih atas masukan-masukan dari Mas Limbuk, semoga masukan ini bermanfaat bagi kami semua pengurus di tingkat RW 11 termasuk RT-RT nya.
Jadi begini Mas Limbuk.
*) Masalah SOSIALISASI ke warga mengenai tarika Rp. 5.000,-
Sebetulnya setelah rapat pada bulan Oktober 2010 dari RW sudah membuat notulen hasil rapat sekitar 1 minggu setelah Rapat dan langsung di edarkan ke masing-masing RT, yang intinya untuk di sosialisasikan ke warga, karena ada yang berkaitan dengan warga yaitu iuran warga Rp. 5.000,- perbulan. Dan hal itu sudah di terima oleh seluruh RT tanpa ada yang kelewatan.
Kenapa kok Mas Limbuk belum tahu sosialisasi tersebut? coba Mas limbuk kordinasi dengan Pak RT dimana Mas Limbuk tinggal. Mungkin juga pas kumpul warga Mas Limbuk tidak hadir atau gimana sy nggak tahu coba mas Limbuk tanyakan ke Pak RTnya. Dari RW jika ada rapat pasti ada notulen dan pasti di sebarkan ke RT yang ada.Sekarang ini RW hanya memfollow up program yang sdh di sepakati dan di canangkan bersama-sama.
Atau mungkin Pak RT lupa untuk sosialisasi ke warga karena saking sibuknya atau mungkin dulu kalut dengan adanya tarikan yang mengatasnamakan FKW? karena waktu itu kalau nggak salah waktunya bersamaan.
Tapi yang jelas dari RW sudah mengintruksikan secara resmi dan tertulis untuk sosialisasi hasil rapat RW.
*)Kenapa yang narik IBU-IBU PKK ?
Mas Limbuk, itu hanya sebatas tehnisnya saja. Ibuk-ibu PKK tidak terlibat masalah pembangunan secara langsung, cuma di minta untuk membantu penarikan iurannya saja dan hasilnya tetap di sentralisasikan di bendahara RW. Karena melihat pengalaman yang ada penarikan kalau via ibu2 itu lebih lancar karena ibu-ibu biasanya yang banyak waktu. Kalau bapak-bapaknya mungkin sudah banyak sibuk di kantornya jadi pengalaman yang ada biasanya penarikan oleh bapak-bapaknya tidak maksimal dan tidak lancar. Tapi kalau ada sukarelawan yang sekiranya bisa membantu menarik iuran warga sih itu bagus, sayangnya RW belum punya sukarelawan yang seperti itu. Boro2 sukarelawan orang di undang secara resmi saja tidak mau datang apa lagi di ajak kerja sosial.
Jadi ibu2 PKK itu cuma sekedar tehnis saja Mas supaya penarikannya lancar.
Jadi sekali lagi coba Mas Limbuk kordinasi dengan Pak RT nya mungkin Pak RTnya sibuk dan lupa untuk sosialisasi ke warga.Dan ini semua BUKAN KESEPAKATAN RW, tetapi kesepakatan bersama (RW dan seluruh RT yang mewakili seluruh warganya).
Terima kasih
Salam
Admin
Pak Admin yang baik hati, Limbuk mengerti dan paham untuk lain kali jika boleh usul alangkah baiknya segala sesuatunya di info lebih awal ke masing-masing Rt akan agenda rapat Rw agar Rt dapat menyampaikan aspirasi dari warga.Hal ini untuk menghindari mis comucation.Limbuk memahami akan kesibukan masing-masing.Apa yang Limbuk kemukakan adalah Ada kesan yang tidak "Enak" yang berujung dengan negatif thinking.
Di sini Limbuk perlu menegaskan "BAHWA LIMBUK TIDAK SEKEDAR JARKONI DAN BUKAN TIDAK SEPENDAPATA ATU LEBIH JELEKNYA TIDAK SUPORT" dengan program yang akan dijalankan.
Inilah salah satu bentuk "Pudli" Limbuk terhadap Lingkungan. Melaluli sarana yang ada.
Limbuk Juga berharap apa yang Limbuk tulis tidak dijadikan sebagai "KEBENCIAN" namun sebaliknya.Karena dengan kritikan akan mendatangkan kearifan dan bijaksana" Semoga.Limbuk mengritik bukan sekedar mengritik namun juga memberikan solusi . Limbuk Harap pak Admin dan pengurus dapat memahami akan hal ini
Salam
Limbuk
Mas Limbuk,
Terimakasih atas sumbang saran dan masukan2nya. Memang di dalam berorganisasi kita harus ada masukan dari yang lainnya. Justru Admin mengharapkan masukan dan kritik yang sifatnya membangun dan untuk masyarakat pada umumnya.
Ya mungkin masukan dari mas Limbuk bisa menjadikan acuan kerja di lingkungan RW 11 sehingga menjadi lebih baik lagi. Tetapi kalau masalah sosialisasi ke warga dalam hal tarikan ke warga tahun ini, dari RW sdh memberikan waktu yang cukup lama kpd RT karena sehabis rapat pada bulan Oktober dari RW langsung memberikan notulen guna untuk di sosialisasikan ke warga.
Tetapi mungkin karena pengkawalan dari RW sendiri yang jarang menanyakan dan main percaya kepada RT jadi sebagian warga ada yang belum tahu.
Tetapi dalam hal ini masukan dari Mas Limbuk bagus untuk RW, sehingga kalau ada program lagi, pengkawalan RW kepada RT menjadi lebih.
Salam
Admin
sekarang malah ada edaran,... ko jadi simpan pinjam,..... apa RW mau bikin koperasi ?
Mas Brokoli
Terima kasih atas atensinya Mas.
RW bukan buka koperasi, tetapi coba Mas Brokoli fahami sekali lagi mengenai edaran dari RW.
Di dalam edaran di jelaskan di point /alinia bawah yang bertuliskan miring, bahwa "Sambil menunggu terkumpulnya uang dalam 1 tahun itu, uang yang sudah ada akan di ambil manfaatnya dulu yaitu akan di gunakan untuk membantu warga RW 11, bagi siapa saja yang sekiranya memerlukan di persilahkan untuk meminjam dalam tempo 1 bulan dan tidak di kenakan bunga, hanya di himbau untuk infak seikhlasnya dengan catatan tidak membebani peminjam (itupun kalau ada, kalau memang tidak ada, tidak juga tidak apa-apa namanya juga infak) Mas.
Jadi ini hanya mengambil manfaat untuk warga RW 11 saja.
Salam
Admin
Posting Komentar