Alhamdulillah Jalan Abdul Fatah bertambah panjang.
Dengan semakin mulusnya jalan memang membuat perekonomian akan semakin lancar.
Namun jika tidak di dukung oleh pemeliharaan niscaya yang mulus akan kembali berlobang.
Disini diperlukan kearifan para pemimpin untuk membuat kesepakatan agar nantinya tidak salah perspepsi dan saling claim siapa yan paling berjasa.
Limbuk berharap dengan jalan mulus lingkungan semakin tertib dan nyaman bukan malah sebaliknya.Karena dimasa mendatang akan semakin komplek permasalah yang timbul dengan adanya jalan yang mulus.
Jangan sampai upaya dan perjuangan para pemimpin lingkungan dan warga menjadi sia-sia.
Perlu didukung pula adanya rambu-rambu untuk setiap persimpangan, dan kesepakatan pembuatan polisi tidur/ kejut.Dimana akan membuat semua nyaman. Belajar dari pengalaman yang ada.Jangan sampai menimbulkan permasalah.
Perlu diingat juga disampaing jalan yang baik akan menimbulkan dampak negatif juga yaitu KEAMANAN.Karena dengan adanya jalan yang mulus tentu saja kecepatan penguna jalan perlu diperhatikan demi keselamatan bersama.Jangan sampai menunggu korba baru bertindak.
Faktor keselamatan dan keamanan untuk warga adalah paling utama.Oleh kerena itu dibutuhkan kearifan dan kebijakan dari para pemimpin di masing-masing lingkungan.Dan yang terpenting adalah sosialisasi di masing-masing lingkungan yang berupa perawatan, keselamatan dan keamanan juga ketemtraman warga.
Semakin berkembangnya jalan Abdul Fatah tidak bisa di tunda lagi bahwa perkembangan keluar-masuknya kendaraan juga akan bertambah.
Limbuk berharap agar para pemimpin dapat membuat kesepatan yang telah Limbuk usulkan diatas secara bersama dan di bakukan agar tidak ada kesalah pahaman.
Untuk kendaraan yang melebihi tonase harap juga di buat kesepakatan tersendiri.
salam
Limbuk
Selengkapnya...
Sabtu, 20 Agustus 2011
Jalan Abdul Fatah
Senin, 15 Agustus 2011
Merdeka tanpa bendera
Hari merdeka tanpa kemeriahan, walau hanya sekedar mengibarkan bendera.
Apa emang udah ndak jaman atau emang udah ndak peduli?
Emang bener bendera hanya simbol namun simbol yang di perjuangkan dengan darah dan air mata bahkan nyawa.Tapi apa kenyataannya? di lingkungan RW 11 merdeka tanpa simbol.
Tidakkah para pejabat lingkungan tidak peduli atau menunggu kesadaran dari para waraga?
Duh.. gustii kok kebangetan bener jika hal tersebut terjadi.
Padahal masyarakat masih butuh contoh. banyak hal yang menjadi bukti. bahwa warga belum sepenuhnya mandiri, walaupun banyak warga yang pinter.... ndak ketulungan. namun kesadaran akan lingkungan masih dipertanyakan .
Kesadaran akan kemerdekaan untuk menjaga lingkungan terdekat agar guyup, rukun dan aman.Apakah kita lupa akan lingkungan yang sedikit banyak memberikan sumbangan secara sengaja atau tidak kepada prilaku anak bangsa, dan diri sendiri?
Apakah warga dan pengurus RW 11 merasa sudah tidak menjadi bagian dari warga Depok dan bangsa ini? atau udah furstasi atas keadaan?
Janganlah kita memikirkan terlampau jauh kan nasib bangsa!!! namun yang terpenting adalah nasib lingkungan dimana kita tinggal.Dimana ada anak dan istri kita yang setiap saat kita bekerja bersosialisai dengan tetangga dan lingkungan.
Merdeka memang bukan untuk berfoya namun,dengan cara mengibarkan bendera kita akan memberi contoh kepada generasi kita.Apa yang kita lakukan adalah pelajaran dan contoh nyata bagi anak kita.
Buat para pejabat linngkungan Limbuk hanya berharap untuk setiap tanggal 17 Agustus ada surat edaran untuk mengibarkan bendera, sebagai penghargaan kita kepada pejuang.Mungkin kakek bahkan orang tua kita ikut berjuang demi MERAH-PUTIH
Salam
Limbuk
Selengkapnya...
Kamis, 11 Agustus 2011
HUT RI SEPI
17 Agustus tinggal beberapa hari lagi,kok ya.. sepi nyenyet ya...
Apa karena bulan puasa? wah.. kalau gitu MERDEKAnya ya.. puasa juga...
Padahal saat merdeka waktu ya.. pa Puasa...duch....melas bener negeri ini.
Kalau mau ada cara malah pas.. yaitu adakan renungan serambi saur bersama.
Dengan acara kajian bagaimana menang secara lahir batin, menuju kemenangan terhadap hawa nafsu, kemenangan dalam mengisi kemerdekaan.Dengan begitu kita akan tahu makna "MERDEKA".Dalam renungan itu juga mengajak warag untuk jangan hanya bicara tapi bertindak.
Momen 17 juga dapat di jadikan ajang silaturahmi buat warga dengan ceramah atau baca puisi tentang makna kemerdekaan , juga mengajari anak-anak kita bahwa merayakan kemenangan tidak harus pesta.Tapi bisa dengan merenung, berdo'a atau lebih sipnya bagi-bagi sembako murah buat masyarakat sdi sekitar BSI.
Disamping mendapat pahala juga untuk mempererat persaudaraan dengan warga sekitar,apa lagi ada pengobatan gratis.Weh.. mulia banget...
Kenapa para pejabat tidak peka? malah mengatas namakan bulan suci untuk tidak berbuat malah memilih DIAM.
Padahal di bulan mulia ini dan hari kemerdekaan banyak sekali yang dapat kita perbuat ketimbang "DIAM"
Lebih baik sedikit bertidak ketimbang memikirkan "buka puasa" dan saur pakai apa? padahal di sekitar lingkungan RW 11 banyak yang membutuhkan.
Ini merupakan tantangan buat pejabat lingkungan untuk berbuat.
salam
Limbuk
Selengkapnya...